Yulia Cahya Blog

NICE TO BE IMPORTANT, BUT MORE IMPORTANT TO BE NICE

Pecho dimanja, aku merana

Kesabaranku diuji saat puasa 12 Ramadhan (1/8). Cuaca yang sangat panas dan pekerjaan numpuk membuat tubuhku sangat lemas. Tapi demi sebuah tanggung jawab, aku harus bisa melewatinya.

Besok Bhobho mau paesan.Belanja besar-besaran dan akhirnya acara masak memasak dimulai sejak jam 2 siang.Walaupun sebenarnya dalam hati ini sangatlah kesal ,tapi apalah daya, demi Bhobho yang sedang sakit pinggang. Ikhlas dan sabar duh gusti,,,,

Tiba-tiba James (cucunya bhobho, 5th) datang dan memporak porandakan semuanya.Kini rumah tak lagi seperti rumah,tapi telah berubah menjadi kapal titanic yang pacah dan tenggelam ke dasar laut.Semangatku yang tadi sempat muncul, kini tenggelam kembali dan rasanya pengen nangis.

Simbok,,,, aku pengen pulang...!!! hua,,hua,,hua,,hua,,,,

Kerongkonganku sangat kering, bahkan sempat terpikir saat itu, aku ingin membatalkan puasa.
Tapi alhamdulillah, si pecho gak jadi menang.Aku kuat sampai waktu maghrib.

Waktunya berbuka,segelas extra joss dan 2 butir kurma yang membantu mengganjal perutku sampai jam 8 malam.Anak-anak bhobho datang untuk makan malam bersama, dan aku masih sibuk di dapur dengan bibir manyun bagai bibir mbak nyamuk.hehehhehe

Bhobho memanggilku untuk makan malam dulu, tapi aku bilang aku tidak lapar.Sampai akhirnya, Bhobho datang dengan semangkuk nasi,merayuku dan menyuapiku sampai butir nasi yang terakhir.Setelah makan malam, semua ikut kerja bakti sampai rumah kembali seperti hotel berbintang 5.heheheheh

Bukan hanya Pecho yang mau dimanja, tapi aku juga ingin dunk.
Biar gak merana terus,,,,hehehheeh,,,,

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori coretanku dengan judul Pecho dimanja, aku merana. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/08/pecho-dimanja-aku-merana.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk "Pecho dimanja, aku merana"

Post a Comment