Yulia Cahya Blog

NICE TO BE IMPORTANT, BUT MORE IMPORTANT TO BE NICE

Menggali Ilmu Komunikasi Bersama Majalah CahayaQu

Menggali Ilmu Komunikasi Bersama Majalah CahayaQuleh Yulia Cahyaningrum
Teriknya matahari tidak menjadi halangan bagi anggota Comunication Club (CC) BMI Hong Kong untuk melanjutkan kegiatan rutinitasnya, berkumpul, berbagi dan memutuskan hal terbaik untuk masa depan.
CC menggali ilmu komunikasi lewat Majalah CahayaQu, Minggu, 2 September 2012, di Campus CC, bawah pohon Palm, Victoria Park, Hong Kong, untuk mengasah bakat kepenulisannya, dimulai jam 16.00 hingga jam 18.30, yang diikuti oleh 15 anggota.
Dalam pertemuan perdananya ini, CC menghadirkan Susie Utomo, Pimpinan Redaksi majalah CahayaQu (terbitan Rumah Tahfidz Daarul Quran Hong Kong) sebagai narasumber. Ia menjelaskan dari awal tentang bagaimana pelaksanaan dalam menerbitkan majalah tersebut yang meliputi beberapa tahapan, antara lain adalah pemilihan nama, logo, moto, visi dan misi, rubrikasi, susunan redaksi, periode terbit, oplah, wilayah distribusi sirkulasi, dan tarif iklan.
Dalam pelaksanaannya, kata Susie, teamwork mengadakan rapat untuk menghimpun ide dan bermusyawarah bersama hingga mendapatkan sebuah nama, CahayaQu. ”Seperti sebuah lilin yang menyala, dari lilin-lilin itu akhirnya bisa menjadi api unggun yang besar,” katanya.
Dijelaskannya, misi CahayaQu adalah menjadi bacaan yang datangnya dari hati dan dipersembahkan untuk perantau Indonesia di Hong Kong yang mayoritas perempuan.
“Di dalamnya berisi tentang kebutuhan-kebutuhan mereka. Kebutuhan-kebutuhan itu adalah kebutuhan fisik dan mental, seperti tema yang diambil untuk majalah tersebut, yaitu, ‘Karir, Jodoh, dan Rezeki Ada di Atas Sajadah’. Selain itu juga ada halaman yang sangat bermanfaat untuk fisik kita, yaitu pengobatan Tibbun Nabawi,” paparnya.
Menurutnya, penerbitan majalah ini adalah untuk menebar cahaya Al-Qur’an, menjadi kawan sharing para perantau (BMI), dan memecahkan masalah dengan Al-Qur’an.
Untuk menjadi jurnalis profesional, kata Susie, kita harus berwawasan luas, sering bergaul, tidak boleh memandang sebelah mata, terbuka dengan kritik dan saran, dan hal yang ditulisnya itu bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk orang lain.
Selain itu, aktivis Forum Lingkar Pena (FLP) dan kontributor Tabloid Apakabar Hong Kong ini juga menegaskan, agar indera pendengar kita lebih peka dan tanggap terhadap situasi diluar, untuk menangkap berbagai informasi terbaru.
”Sering-seringlah menonton siaran TV Hong Kong untuk memperbanyak ilmu. Dengan itu, kita mendapatkan beberapa manfaat, di antaranya adalah mendapatkan informasi terbaru, juga kita bisa belajar bahasa Cantonese dengan baik. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui,” tegasnya.
Di akhir pertemuan, ia memberikan saran kepada anggota CC agar masing-masing anggota menyediakan hati yang luas, agar CC tidak terpecah-belah.  Seperti bertanam bibit pohon beringin, dan bibit itu akan berkembang besar, maka itu harus disediakan tempat yang luas. Bukan menanam bibit tersebut didalam pot, karena ketika bibit itu berkembang besar, maka pot itu akan pecah. (Yulia Cahyaningrum/ddhongkong.org).*
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori coretanku dengan judul Menggali Ilmu Komunikasi Bersama Majalah CahayaQu. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/09/menggali-ilmu-komunikasi-bersama.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk "Menggali Ilmu Komunikasi Bersama Majalah CahayaQu"

Post a Comment