Yulia Cahya Blog

NICE TO BE IMPORTANT, BUT MORE IMPORTANT TO BE NICE

Dilematika Anak Dan Ibu BMI


Disepertiga malam yang suci
Tak hentinya kusebut kedua nama itu
Shanty….
Alif….
Betapa ibu sangat rindu
Rindu yang tak terbendung
Terpejam aku setiap teringat
Menimang mereka semasa kecil
Tangis nakal mereka,
Senyum manis tanpa dosa
Betapa bahagianya dahulu
Saat masih bersama
Sesak dada ini
Menelan ludahpun tak sanggup
Hanya air mata
Yang berkucuran tiada henti
Maafkan ibu sayang…
Maaf atas pilihan yang ibu ambil
Tapi sayang,
Ini semua untuk kalian
Hingga ibu menjadi buruh migran
Ya Allah, Illahi Rabbi
Kuatkanlah hati dan diri ini
Menjaga rindu untuk buah hati
Hati pecah berkeping-keping
Tersiksa batin yang teramat
Kata mereka,
Bidadari kecilku yang polos
Bidadariku yang sangat manis
Sekarang suka membangkang
Bergaul dengan anak punk
Tak pedulikan norma dan asusila

Kau bilang, “Aku kesepian, bu
Tak ada yang memperhatikan aku
Tak ada yang menyayangi aku
Ayah sibuk bekerja di ladang
Bunda sibuk mengurus Alif
Lalu ibu berada jauh di sana.”

Hati bagai tersambar petir
Hancur luluh lantah
Rata dengan tanah
Kuremas sajadah bergambar Ka’bah
Basah tersiram air mata
Berkali-kali kulafadzkan istighfar
Melantunkan doa sepenuh hati
Berharap tangan-tangan langit menerima
Ampun dan sujudku disepertiga malam nan suci

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori puisiku dengan judul Dilematika Anak Dan Ibu BMI. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2013/08/dilematika-anak-dan-ibu-bmi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

1 Komentar untuk "Dilematika Anak Dan Ibu BMI"