DDHK Bantu Proses Kepulangan BMI Hong KongDDHK News, Hong Kong — Siti Masbidah, BMI Hong Kong asal Nganjuk, Jawa Timur, telah bekerja di Hong Kong selama sembilan bulan dengan dua majikan yang berbeda. Dia mengaku, selama bekerja di rumah majikan pertama di Kowloon, dia merasa tidak betah dengan adanya nenek yang cerewet dan selalu mencari-cari kesalahannya. Akhirnya, memasuki bulan kelima, dia memutuskan kontrak kerja.
Di majikannya yang kedua, di daerah Aplycau, dia hanya bertahan empat bulan karena majikannya tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Jika dia membuat suatu kesalahan, majikannya hanya diam dan tidak mau memberitahunya, malah majikan langsung menelepon agen dan melaporkan tentang hal itu.
Jumat (31/8), jam 2 siang, majikan memberi sebuah tas dan menyuruhnya untuk memberesi semua barang-barangnya. Dia diinterminit (diberhentikan kerja) oleh majikannya tanpa mengetahui apa kesalahannya, namun majikan telah memberikan hak-haknya.
Majikan langsung membawanya ke agency. Di agency itulah, dia merasa tidak diurus dan dipedulikan. Dia langsung menuju ke kantor DDHK. Saat itu, General Manajer DDHK, Ust. Ahmad Fauzi Qosim, sedang berada di tempat. Oleh beliau dia disarankan untuk tinggal di Shelter Iqro DDHK dan DDHK pun siap membantu dalam mengatasi permasalahannya.
Selama tinggal di Shelter Iqro, dia merasa sangat senang, karena selama di sana, DDHK membantunya, termasuk proses kepulangannya ke Indonesia.
”Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Shelter Iqro, juga DDHK yang telah membantu saya. Di sana, tidak saja sebagai tempat bernaung BMI bermasalah, tapi juga bisa dijadikan semacam ‘pesantren kilat’, tempat belajar menimba berbagai ilmu, khususnya ilmu agama. Kegiatan rutinnya yaitu sharing seputar permasalahan yang dihadapi BMI, juga kajian berbagi ilmu, shalat Shubuh berjamaah, dan kuliah Subuh,” tuturnya. (Yulia Cahyaningrum/ddhongkong.org).*
Di majikannya yang kedua, di daerah Aplycau, dia hanya bertahan empat bulan karena majikannya tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Jika dia membuat suatu kesalahan, majikannya hanya diam dan tidak mau memberitahunya, malah majikan langsung menelepon agen dan melaporkan tentang hal itu.
Jumat (31/8), jam 2 siang, majikan memberi sebuah tas dan menyuruhnya untuk memberesi semua barang-barangnya. Dia diinterminit (diberhentikan kerja) oleh majikannya tanpa mengetahui apa kesalahannya, namun majikan telah memberikan hak-haknya.
Majikan langsung membawanya ke agency. Di agency itulah, dia merasa tidak diurus dan dipedulikan. Dia langsung menuju ke kantor DDHK. Saat itu, General Manajer DDHK, Ust. Ahmad Fauzi Qosim, sedang berada di tempat. Oleh beliau dia disarankan untuk tinggal di Shelter Iqro DDHK dan DDHK pun siap membantu dalam mengatasi permasalahannya.
Selama tinggal di Shelter Iqro, dia merasa sangat senang, karena selama di sana, DDHK membantunya, termasuk proses kepulangannya ke Indonesia.
”Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Shelter Iqro, juga DDHK yang telah membantu saya. Di sana, tidak saja sebagai tempat bernaung BMI bermasalah, tapi juga bisa dijadikan semacam ‘pesantren kilat’, tempat belajar menimba berbagai ilmu, khususnya ilmu agama. Kegiatan rutinnya yaitu sharing seputar permasalahan yang dihadapi BMI, juga kajian berbagi ilmu, shalat Shubuh berjamaah, dan kuliah Subuh,” tuturnya. (Yulia Cahyaningrum/ddhongkong.org).*
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Beritaku
dengan judul DDHK Bantu Proses Kepulangan BMI Hong Kong. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/09/ddhk-bantu-proses-kepulangan-bmi-hong.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "DDHK Bantu Proses Kepulangan BMI Hong Kong"
Post a Comment