Oleh Yulia Cahyaningrum
Sri, BMI Hong Kong yang mengambil cuti di pertengahan bulan Juli dan kebetulan transit di Bandara Soekarno-Hatta, mengalami pemerasan oleh calo yang tidak bertanggung jawab.
Kebahagiaan yang dirasakan oleh Sri ketika pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara Soekarno – Hatta, jam 23.00 WIB, berubah menjadi sebuah kekesalan ketika dia menjalani pemeriksaan imigrasi dan pengambilan bagasi. Sri beserta BMI/TKW lainnya disuruh naik kedalam bus menuju ke Terminal 4. Sesampainya di sana, dengan segera para petugas (calo) menurunkan koper dan mereka malah meminta uang.
Tentu saja Sri menolaknya dan ketika dia ingin mengambil kopernya sendiri, petugas tersebut marah dan membentak-bentaknya. Akhirnya, dengan terpaksa dia mengabulkan permintaan calo tersebut. Kemudian dia masuk ke kantor BNP2TKI untuk pendataan dan penjelasan mengenai prosedur kepulangan yang diharuskan naik travel, dan jika ada pihak lain yang menjemput, maka harus menebus Rp 600.000.
Seperti yang tertulis di papan, untuk daerah Jabotabek dikenakan biaya Rp 125.000. Namun kenyataannya, para calo meminta Rp 150.000. Ketika Sri menanyakan tentang kelebihan Rp 25.000, pihak travel tidak mau menjelaskan dan marah-marah.
Mau tidak mau, akhirnya Sri harus melebihkan pembayarannya. Pemerasan kembali terjadi ketika berada di dalam travel. Ketika ada TKW yang akan turun, TKW tersebut disuruh pindah ke kursi depan yang diberi penutup. Tentu saja Sri dan penumpang lainnya tidak bisa mendengar dan melihat apa yang sedang terjadi.
Ternyata TKW tersebut dimintai uang tambahan lagi. Begitu juga dengan Sri, dia harus membayar lebih untuk bisa turun dari travel tersebut.
Di manakah janji pemerintah yang akan melindungi dan memberikan pelayanan terbaik terhadap TKI? Bukankah peran TKI sangat besar dalam pemasukan devisa negara? Namun, sampai saat ini janji hanya tinggal janji, pemerintah di atas duduk manis sambil menikmati hasil jerih payah TKI. TKI adalah pahlawan devisa, namun malah tersia-sia. (Yulia Cahyaningrum, BMI Hong Kong/ddhongkong.org).*
Sri, BMI Hong Kong yang mengambil cuti di pertengahan bulan Juli dan kebetulan transit di Bandara Soekarno-Hatta, mengalami pemerasan oleh calo yang tidak bertanggung jawab.
Kebahagiaan yang dirasakan oleh Sri ketika pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara Soekarno – Hatta, jam 23.00 WIB, berubah menjadi sebuah kekesalan ketika dia menjalani pemeriksaan imigrasi dan pengambilan bagasi. Sri beserta BMI/TKW lainnya disuruh naik kedalam bus menuju ke Terminal 4. Sesampainya di sana, dengan segera para petugas (calo) menurunkan koper dan mereka malah meminta uang.
Tentu saja Sri menolaknya dan ketika dia ingin mengambil kopernya sendiri, petugas tersebut marah dan membentak-bentaknya. Akhirnya, dengan terpaksa dia mengabulkan permintaan calo tersebut. Kemudian dia masuk ke kantor BNP2TKI untuk pendataan dan penjelasan mengenai prosedur kepulangan yang diharuskan naik travel, dan jika ada pihak lain yang menjemput, maka harus menebus Rp 600.000.
Seperti yang tertulis di papan, untuk daerah Jabotabek dikenakan biaya Rp 125.000. Namun kenyataannya, para calo meminta Rp 150.000. Ketika Sri menanyakan tentang kelebihan Rp 25.000, pihak travel tidak mau menjelaskan dan marah-marah.
Mau tidak mau, akhirnya Sri harus melebihkan pembayarannya. Pemerasan kembali terjadi ketika berada di dalam travel. Ketika ada TKW yang akan turun, TKW tersebut disuruh pindah ke kursi depan yang diberi penutup. Tentu saja Sri dan penumpang lainnya tidak bisa mendengar dan melihat apa yang sedang terjadi.
Ternyata TKW tersebut dimintai uang tambahan lagi. Begitu juga dengan Sri, dia harus membayar lebih untuk bisa turun dari travel tersebut.
Di manakah janji pemerintah yang akan melindungi dan memberikan pelayanan terbaik terhadap TKI? Bukankah peran TKI sangat besar dalam pemasukan devisa negara? Namun, sampai saat ini janji hanya tinggal janji, pemerintah di atas duduk manis sambil menikmati hasil jerih payah TKI. TKI adalah pahlawan devisa, namun malah tersia-sia. (Yulia Cahyaningrum, BMI Hong Kong/ddhongkong.org).*
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori seputar pahlawan devisa
dengan judul BMI Hong Kong Diperas di Bandara Soekarno - Hatta. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/08/bmi-hong-kong-diperas-di-bandara.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "BMI Hong Kong Diperas di Bandara Soekarno - Hatta"
Post a Comment