Communication Club Kembangkan Bakat Fotografi Communication Club (CC) BMI Hong Kong mengadakan pertemuan rutin, Minggu (14/10), di bawah pohon palm, Victoria Park, Causeway Bay, Hong Kong, untuk mengembangkan bakatnya dalam seni fotografi yang diikuti sekitar 15 anggota aktif.
CC adalah satu-satunya wadah pengembangan bakat dan minat para Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong dalam keterampilan komunikasi –jurnalistik, blogging, humas, public speaking, presentasi, dan MC.
Pada pertemuan kali ini, CC mengundang fotografer BMI Hong Kong, Stephanie Indah Pratiwi. Fani bercerita tentang awal mulanya dia menjadi seorang fotografer. Dulu, dia hanyalah BMI biasa yang suka jalan-jalan bersama temannya. Dari situ, dia iseng untuk memotret teman-temannya dan objek lainnya.
Setelah melihat hasilnya, ternyata bagus, dan banyak teman menyukainya. Dia terus berlatih dan berlatih untuk mengasah kemampuannya ini. Hingga saat ini, banyak BMI yang memintanya untuk menjadi subjek (pemotret) atas diri mereka.
Menurut dia, fotografi adalah seni yang diwujudkan dalam bentuk gambar. Semua orang pasti bisa untuk mengambil gambar. Tapi, tidak semua orang bisa mengambil gambar yang baik. Untuk mendapatkan gambar yang baik, pemotret harus bisa mencari “angle” pada objek yang dikenai, juga gambar tersebut mempunyai tata letak dan pencahayaan yang bagus.
“Setiap pemotret mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kondisi cuaca, pemandangan alam, tumbuhan, kehidupan hewan serta aktivitas manusia,” katanya.
Alat utama yang digunakan oleh seorang fotografer adalah kamera. “Kamera yang baik adalah kamera yang mempunyai lensa yang besar. Semakin besar lensanya, semakin baik pula hasil gambarnya,” katanya.
Dia juga menyarankan kepada para anggota CC untuk terus mencoba, jangan takut salah dan jelek. Para angota pun tak segan untuk mencoba mengambil beerapa gambar, kemudian memintanya untuk mengoreksi gambar tersebut. Ternyata, di antara anggota CC juga ada beberapa yang bisa mengambil gambar dengan baik.
Dengan senang hati, Fani meminjamkan kameranya kepada anggota CC untuk mencobanya satu per satu. “Ambillah foto pada jam 8 pagi s.d. 4 sore, jika ingin mendapatkan pencahayaan yang bagus,” sarannya kepada anggota CC. Foto yang sudah jadi pun juga masih perlu diedit. Dia mengajarkan cara mengedit foto menggunakan free online editor di www.picmonkey.com.
CC adalah satu-satunya wadah pengembangan bakat dan minat para Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong dalam keterampilan komunikasi –jurnalistik, blogging, humas, public speaking, presentasi, dan MC.
Pada pertemuan kali ini, CC mengundang fotografer BMI Hong Kong, Stephanie Indah Pratiwi. Fani bercerita tentang awal mulanya dia menjadi seorang fotografer. Dulu, dia hanyalah BMI biasa yang suka jalan-jalan bersama temannya. Dari situ, dia iseng untuk memotret teman-temannya dan objek lainnya.
Setelah melihat hasilnya, ternyata bagus, dan banyak teman menyukainya. Dia terus berlatih dan berlatih untuk mengasah kemampuannya ini. Hingga saat ini, banyak BMI yang memintanya untuk menjadi subjek (pemotret) atas diri mereka.
Menurut dia, fotografi adalah seni yang diwujudkan dalam bentuk gambar. Semua orang pasti bisa untuk mengambil gambar. Tapi, tidak semua orang bisa mengambil gambar yang baik. Untuk mendapatkan gambar yang baik, pemotret harus bisa mencari “angle” pada objek yang dikenai, juga gambar tersebut mempunyai tata letak dan pencahayaan yang bagus.
“Setiap pemotret mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kondisi cuaca, pemandangan alam, tumbuhan, kehidupan hewan serta aktivitas manusia,” katanya.
Alat utama yang digunakan oleh seorang fotografer adalah kamera. “Kamera yang baik adalah kamera yang mempunyai lensa yang besar. Semakin besar lensanya, semakin baik pula hasil gambarnya,” katanya.
Dia juga menyarankan kepada para anggota CC untuk terus mencoba, jangan takut salah dan jelek. Para angota pun tak segan untuk mencoba mengambil beerapa gambar, kemudian memintanya untuk mengoreksi gambar tersebut. Ternyata, di antara anggota CC juga ada beberapa yang bisa mengambil gambar dengan baik.
Dengan senang hati, Fani meminjamkan kameranya kepada anggota CC untuk mencobanya satu per satu. “Ambillah foto pada jam 8 pagi s.d. 4 sore, jika ingin mendapatkan pencahayaan yang bagus,” sarannya kepada anggota CC. Foto yang sudah jadi pun juga masih perlu diedit. Dia mengajarkan cara mengedit foto menggunakan free online editor di www.picmonkey.com.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Beritaku
dengan judul Communication Club Kembangkan Bakat Fotografi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/11/communication-club-kembangkan-bakat.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "Communication Club Kembangkan Bakat Fotografi"
Post a Comment