Hidayah dari Naungan Ka'bah “Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah membuka mata hati suamiku untuk kembali bersujud kepada-Nya. Juga terima kasih kepada Ustadz Yusuf Mansur sebagai perantara doa untuk suamiku, saat dia berada di depan Ka’bah.”
Ungkapan itulah yang pertama kali keluar dari pengakuan perempuan kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, sebut saja Najwa. Dia menerawang jauh, kembali ke masa lalunya, membolak-balikkan lembar demi lembar kehidupannya, saat dia masih remaja. Saat yang paling indah, penuh dengan cinta, kasih, dan asmara.
Karena cinta, Najwa rela dinikahi oleh pemuda yang juga berasal dari kota reog itu. Meskipun dia tahu, bahwa laki-laki pujaannya itu tidak taat beribadah. Setelah menikah pun, suaminya tetap enggan untuk beribadah. Sebagai seorang istri, Najwa tidak pernah menyuruh suaminya untuk beribadah. Namun, di setiap sujudnya, dia tidak pernah lupa untuk selalu mendoakan suaminya, agar dia mau kembali bersujud kepada Allah.
“Dari dulu, suamiku tidak pernah shalat. Shalatnya hanya satu tahun sekali, pas Hari Raya Idhul Fitri. Tapi puasa Ramadhannya tidak pernah ada yang bolong,” ungkap Najwa.
Lama kelamaan, usaha yang dirintis dengan suaminya, mulai mengalami penurunan yang mengakibatkan usahanya harus gulung tikar. Dengan terpaksa, pada tahun 2001, dia menjadi BMI di negeri beton ini.
Dia bergabung dalam sebuah forum keagamaan, dan kebetulan, dari forum tersebut mendatangkan seorang ustadz kondang, yaitu Ustadz Yusuf Mansur. Najwa mendapat tugas untuk menemaninya, mengantarkannya untuk pergi ke tempat forum-forum atau organisasi-organisasi keagamaan di Hong Kong. Tugasnya itu terus dia emban sampai Ust. Yusuf pulang ke tanah air.
Najwa merasa sangat sedih, karena ternyata suaminya belum juga mau untuk menjalankan kewajiban sebagai umat Islam, yaitu beribadah kepada Allah. Segala nasihat telah dia berikan untuk suaminya, tapi dia selalu menghiraukan. Dia hanya berdoa dan terus berdoan, namun Allah belum juga mengabulkan doanya.
Suatu hari, tiba-tiba Najwa mendapatkan sebuah SMS dari Ust. Yusuf yang sedang menunaikan ibadah haji. “Sekarang saya berada di depan Ka’bah, mau nitip doa apa?” Seperti itulah pesan singkat darinya.
Najwa sangat kaget, ternyata Ust. Yusuf yang populer, masih ingat dengan dirinya yang hanya sebagai BMI. Dengan sepenuh hati, Najwa menitipkan sebuah doa untuk suaminya, agar dia mendapatkan hidayah, mau shalat lagi.
Beberapa bulan kemudian, Najwa mendapatkan cuti liburan ke Indonesia. Dia bersama suaminya yang saat itu bekerja di Jakarta, datang ke sebuah pengajian di Masjid Tanah Abang, Jakarta. Pengajian itu dipimpin oleh Ust. Yusuf Mansur. Melihat Najwa datang, dia langsung menyuruh sahabatnya untuk menyambutnya dengan sangat baik.
Usai pengajian itulah, mereka diajak untuk datang ke kediaman Ust. Yusuf. Di sana, dia merasa sangat dispesialkan. Sampai-sampai, untuk menyambut kedatangannya, Ust. Yusuf mengundang para sahabat terkemukanya, disajikan hidangan yang lezat dan lain-lain.
“Di sanalah, untuk pertama kalinya, aku melihat suamiku shalat Maghrib berjamaah,” kata Najwa.
Dia menambahkan, ternyata hidayah itu telah sampai kepada suaminya atas doa dari naungan Ka’bah, dengan perantara Ust. Yusuf Mansur.
Ungkapan itulah yang pertama kali keluar dari pengakuan perempuan kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, sebut saja Najwa. Dia menerawang jauh, kembali ke masa lalunya, membolak-balikkan lembar demi lembar kehidupannya, saat dia masih remaja. Saat yang paling indah, penuh dengan cinta, kasih, dan asmara.
Karena cinta, Najwa rela dinikahi oleh pemuda yang juga berasal dari kota reog itu. Meskipun dia tahu, bahwa laki-laki pujaannya itu tidak taat beribadah. Setelah menikah pun, suaminya tetap enggan untuk beribadah. Sebagai seorang istri, Najwa tidak pernah menyuruh suaminya untuk beribadah. Namun, di setiap sujudnya, dia tidak pernah lupa untuk selalu mendoakan suaminya, agar dia mau kembali bersujud kepada Allah.
“Dari dulu, suamiku tidak pernah shalat. Shalatnya hanya satu tahun sekali, pas Hari Raya Idhul Fitri. Tapi puasa Ramadhannya tidak pernah ada yang bolong,” ungkap Najwa.
Lama kelamaan, usaha yang dirintis dengan suaminya, mulai mengalami penurunan yang mengakibatkan usahanya harus gulung tikar. Dengan terpaksa, pada tahun 2001, dia menjadi BMI di negeri beton ini.
Dia bergabung dalam sebuah forum keagamaan, dan kebetulan, dari forum tersebut mendatangkan seorang ustadz kondang, yaitu Ustadz Yusuf Mansur. Najwa mendapat tugas untuk menemaninya, mengantarkannya untuk pergi ke tempat forum-forum atau organisasi-organisasi keagamaan di Hong Kong. Tugasnya itu terus dia emban sampai Ust. Yusuf pulang ke tanah air.
Najwa merasa sangat sedih, karena ternyata suaminya belum juga mau untuk menjalankan kewajiban sebagai umat Islam, yaitu beribadah kepada Allah. Segala nasihat telah dia berikan untuk suaminya, tapi dia selalu menghiraukan. Dia hanya berdoa dan terus berdoan, namun Allah belum juga mengabulkan doanya.
Suatu hari, tiba-tiba Najwa mendapatkan sebuah SMS dari Ust. Yusuf yang sedang menunaikan ibadah haji. “Sekarang saya berada di depan Ka’bah, mau nitip doa apa?” Seperti itulah pesan singkat darinya.
Najwa sangat kaget, ternyata Ust. Yusuf yang populer, masih ingat dengan dirinya yang hanya sebagai BMI. Dengan sepenuh hati, Najwa menitipkan sebuah doa untuk suaminya, agar dia mendapatkan hidayah, mau shalat lagi.
Beberapa bulan kemudian, Najwa mendapatkan cuti liburan ke Indonesia. Dia bersama suaminya yang saat itu bekerja di Jakarta, datang ke sebuah pengajian di Masjid Tanah Abang, Jakarta. Pengajian itu dipimpin oleh Ust. Yusuf Mansur. Melihat Najwa datang, dia langsung menyuruh sahabatnya untuk menyambutnya dengan sangat baik.
Usai pengajian itulah, mereka diajak untuk datang ke kediaman Ust. Yusuf. Di sana, dia merasa sangat dispesialkan. Sampai-sampai, untuk menyambut kedatangannya, Ust. Yusuf mengundang para sahabat terkemukanya, disajikan hidangan yang lezat dan lain-lain.
“Di sanalah, untuk pertama kalinya, aku melihat suamiku shalat Maghrib berjamaah,” kata Najwa.
Dia menambahkan, ternyata hidayah itu telah sampai kepada suaminya atas doa dari naungan Ka’bah, dengan perantara Ust. Yusuf Mansur.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori seputar pahlawan devisa
dengan judul Hidayah dari Naungan Ka'bah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://yuliacahya2012.blogspot.com/2012/11/hidayah-dari-naungan-kabah.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "Hidayah dari Naungan Ka'bah"
Post a Comment